Lifting Plan

Bagaimana Merencanakan Sebuah Aktivitas Pengangkatan (Lifting Plan)

capture

Gambar 1. Turning Above Slug catcher Platform (Great Multilift)

Lifting plan | Crane atau keran angkat sekarang menjadi alat utama dalam suatu proyek konstruksi. Tanpa perencanaan dan pengawasan yang cukup, kecelakaan crane bisa terjadi. Jika sesuatu ada yang salah, konsekuensinya adalah kerusakan properti (property damaged), bahkan dapat mengakibatkan kehilangan nyawa (fatality).

crane tipping

Gambar 2. Crane Tipping

Perencanaan yang baik dalam melakukan pengangkatan atau dikenal juga dengan lifting plan dapat menghindarkan dari kecelakaan kerja yang berakibat fatal. Berikut kami berikan gambaran tentang tahap yang harus dilakukan dalam membuat lifting plan. Hal paling utama yang harus dilakukan adalah mengetahui batas-batas pekerjaan yang dilakukan.
Perlu kita ingat selalu bahwa dalam pengangkatan, perlu adanya struktur organisasi personel yang terlibat dan personel yang dilibatkan haruslah mereka yang berkompeten di bidang lifting dan pernah mengikuti kursus-kursus terkait serta memiliki sertifikat sebagai bukti kompetensinya.
Organisasi ini akan menjadi sangat penting apabila lifting operation atau operasi pengangkatan tersebut dilakukan oleh pihak ketiga (subcont). Misalnya perusahaan konstruksi ingin mengangkat satu vessel kemudian mengundang salah satu lifting spesialis untuk mengerjakannya.

capture3

Gambar 3. Contoh organization chart versi subcontractor vs penyewa.

Personel yang ditunjuk akan memulai perencanaan dengan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi spesifikasi dari pemilik proyek atau yang bertanggung jawab atas proyek tersebut. Sebagai bagian dari perencanaan pengangkatan atau lifting plan, personel tersebut akan melakukan kunjungan ke lapangan untuk kondisi aktual sebagai informasi yang dibutuhkan, serta memahami apa yang akan dibutuhkan nantinya.

Pada kunjungan lapangan pertama, penting untuk mengamati akses dan titik posisi crane dan barang yang akan diangkat nantinya. Kondisi dari landasan untuk posisi crane sangat penting untuk diperiksa karena ini merupakan pondasi dari seluruh beban yang ada (berat crane dan berat barang yang akan diangkat). Di sini personel wajib melakukan analisis apakah perlu memakai kayu sebagai bantalan atau cukup meratakan landasan yang ada.
Sering dalam proses perencanaan lifting crane langkah ini diacuhkan, tidak sedikit crane tipping disebabkan karena crane path yang kurang.

lifting crane

Gambar 4. Crane path sangat diperlukan untuk crane kapasitas besar

Benda-benda yang dapat menjadi penghalang pada saat pelaksanaan lifting sangat perlu diperhatikan jangan sampai barang yang diangkat nantinya harus menggantung lama hanya untuk menunggu pembongkaran sesuatu yang menghalangi instalasi.

lifting crane lifting plan

Memperkirakan benda yang dapat menghalangi proses pengangkatan sangat diperlukan, bukan hanya melihat dari gambar rencana pengangkatan saja, tapi penting bagi kita untuk meninjau langsung ke lapangan untuk memperhitungkannya.

Selain itu, personel juga harus mengumpulkan informasi yang dibutuhkan nantinya, antara lain:

  • Deskripsi pengangkatan, barang yang akan diangkat berupa apa tipenya, apakah vessel, framing atau mesin
  • Berat, apakah berat bersih dan berat kotornya sudah diketahui, dan pastikan sudah ada penambahan safety factor dan penambahan berat dari hook crane dan rigging arrangement (sling, shackle,etc)
  • Jumlah crane yang dibutuhkan, ada kasus di mana barang tersebut sebenarnya dapat diangkat dengan satu crane, Karena terlalu banyak penghalang sehingga harus diangkat menggunakan 2 crane.
  • Dimensi, Apakah sudah diketahui letak titik berat dari barang yang akan diangkat nantinya selama dan setelah diangkat.
  • Lifting points, maksudnya di sini adalah apakah nanti barang yang akan diangkat tidak dalam kondisi miring sewaktu diangkat.

Setelah memperhitungkan barang yang akan diangkat, selanjutnya lakukanlah pemilihan crane yang dibutuhkan. Contohnya, pada kondisi tanah yang terlalu lunak untuk mobile crane, disarankan untuk memakai type crawler crane.
Yang harus diperhatikan tentang crane ini adalah :

  • Sertifikat yang masih berlaku
  •  Kemampuan dan batas dari setiap jenis crane

The Crane

Gambar 5. Contoh crane chart
  • Metode crane tersebut bekerja
  • Dimensi dan berat crane, dalam mobilisasi dan perakitan untuk siap bekerja
  • Kalkulasi perhitungan kapasitas crane dibanding berat barang yang akan diangkat.
  • Pada waktu pelaksanaan, checklist harian harus sudah ada.

Setelah memilih crane yang akan digunakan, pemilihan akseseori juga perlu dilakukan. Aksesori yang dimaksud di sini adalah wire rope slings, shackle, chain slings, webbing sling, dsb. Pemilihan aksesori ini harus sesuai dengan kebutuhan dan bebas dari kerusakan (istilahnya certificate valid).

shackle

Shackle

wire rope sling

Gambar 6. Wire Rope Sling

Pemilihan aksesori ini dibutuhkan masukan dari pihak lain, karena menurut pengalaman antara user (rigger) dan engineer harus mencapai kesepakatan sebelum melakukan lifting operation. Disini rigger dengan pengalamannya dan sang engineer dengan ilmu teorinya disatukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Hal yang diperhatikan :
The safe working load (SWL) atau working load limit (WLL) dari aksesoris yang akan digunakan.

wire rope sling lifting plan

Gambar 7. Tipe aksesoris
  • Jumlah leg untuk sling
  • Kesesuaian koneksi antar aksesoris (contoh, shackle dengan sling)
  • Sudut pengangkatan antara sling perlu dihitung.

sling angles

Hindari penggunaan aksesoris yang palsu, sekarang banyak ditemukan lifting gear yang tampak seperti asli, padahal hanya barang imitasi.

copies of crosby shackles

Gambar 8. Perbandingan Asli dan palsu

Terakhir, dalam setiap pengangkatan yang berat (heavy lifting) agar selalu diadakan tool box meeting untuk menggambarkan kondisi pada saat itu, sehingga informasi ini akan sampai ke semua orang yang terlibat.

Oke cukup sekian penjelasan mengenai aktivitas yang harus dilakukan sebelum memulai suatu pengangkatan.
Ingat keluarga menanti di rumah, jadi lakukan setiap langkah pekerjaanmu dengan aman dan sesuai prosedur yang ada, ya!

Ada satu gambar yang merupakan pengalaman dari seorang praktisi, di mana terdapat kombinasi antara heavy lifting dan skidding system.
Perlu dibutuhkan perencanaan yang matang dan koordinasi antara engineer dan user (dalam hal ini para rigger) sehingga dihasilkan hasil yang maksimal.

Data-data mengenai lifting ini adalah sebagai berikut
Loading : Slug Catcher weight 220 T (excluded skid shoe for skidding)
Crane arrangement : AM 11320 (450 T), AM 9310 (225 T) dan Kobelco 2500 (250 T).
Skidding arrangement : Winch SMS (load test cap 15 T) 2 EA
Skidshoe : 4 EA (with wood for shoe)

handling by 3 cranes lifting plan

Handling by 3 cranes

handling by one cranes lifting plan

Handling by one crane

Untuk memahami semua materi di atas petrotraining OMC menyediakan Pelatihan crane. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut click disini

Rate this post

Bagikan:

You must be logged in to post a comment.
Jakarta
Tamansari Hive Office 7th Floor Jl. D. I. Panjaitan Kav 2 RT 11 RW 12, Cipinang, Cempedak, Jatinegara, RT.11/RW.11, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13350
+628111798350
Jakarta
AMG Tower Lt. 17 B05 Jl. Raya dukuh menanggal 1A. Gayungan Surabaya jawa Timur 60234
+628111798354
Instagram
YouTube

    ×