Lifting Plan

Bagaimana Merencanakan Sebuah Aktivitas Pengangkatan (Lifting Plan)

Hisyam Khalid
Blog Migas
No Comments

Rencana pengangkatan Crane atau keran angkat sekarang menjadi alat utama dalam suatu proyek konstruksi. Tanpa perencanaan dan pengawasan yang cukup, kecelakaan crane bisa terjadi. Jika ada sesuatu yang salah, konsekuensinya adalah kerusakan properti (properti rusak), bahkan dapat mengakibatkan hilangnya nyawa ( fatality ).

Perencanaan yang baik dalam melakukan pengangkatan atau dikenal juga dengan  rencana pengangkatan dapat menghindarkan dari kecelakaan kerja yang berakibat fatal. Berikut kami berikan gambaran tentang tahap yang harus dilakukan dalam membuat rencana pengangkatan . Hal paling utama yang harus dilakukan adalah mengetahui batas-batas pekerjaan yang dilakukan.

Perlu kita ingat selalu bahwa dalam pengangkat, perlunya adanya struktur organisasi personel yang terlibat dan personel yang dilibatkan haruslah mereka yang berkompeten di bidang pengangkatan dan pernah mengikuti kursus-kursus terkait serta memiliki sertifikat sebagai bukti kompetensinya.

Organisasi ini akan menjadi sangat penting apabila operasi pengangkatan atau operasi pengangkatan tersebut dilakukan oleh pihak ketiga ( subkon ). Misalnya perusahaan konstruksi ingin mengangkat satu kapal kemudian mengundang salah satu spesialis pengangkatan untuk mengerjakannya.

Personel yang ditunjuk akan memulai perencanaan dengan mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk memenuhi spesifikasi dari pemilik proyek atau yang bertanggung jawab atas proyek tersebut. Sebagai bagian dari perencanaan pengangkatan atau pengangkatan rencana , personel tersebut akan melakukan kunjungan ke lapangan untuk kondisi aktual sebagai informasi yang dibutuhkan, serta memahami apa yang akan dibutuhkan nantinya.

Pada kunjungan lapangan pertama, penting untuk mengamati akses dan titik posisi crane dan barang yang akan diangkat nantinya. Kondisi landasan untuk posisi crane sangat penting untuk diperiksa karena ini merupakan pondasi dari seluruh beban yang ada (berat crane dan berat barang yang akan diangkat). Di sini personel wajib melakukan analisa apakah perlu memakai kayu sebagai bantalan atau cukup meratakan landasan yang ada.

Sering dalam proses perencanaan langkah pengangkatan crane ini diacuhkan, tidak sedikit crane tipping disebabkan karena jalur crane yang kurang.

Benda-benda yang dapat menjadi penghalang pada saat pelaksanaan pengangkatan sangat perlu diperhatikan jangan sampai barang yang diangkat nantinya harus digantung lama hanya untuk menunggu pembongkaran sesuatu yang menghalangi instalasi.

Memperkirakan benda yang dapat menghalangi proses pengangkutan yang sangat diperlukan, bukan hanya melihat dari gambar rencana pengangkutan saja, tapi penting bagi kita untuk meninjau langsung ke lapangan untuk pelaporannya.

Selain itu, personel juga harus mengumpulkan informasi yang dibutuhkan nantinya, antara lain:

  • Deskripsi pengangkut, barang yang akan diangkat berupa apa tipenya, apakah vessel, framing atau mesin
  • Berat, apakah diketahui berat bersih dan berat kotornya sudah, dan pastikan sudah ada penambahan faktor keamanan dan penambahan berat dari hook crane dan rigging setting ( sling, shackle,etc )
  • Jumlah crane yang dibutuhkan, ada kasus di mana barang tersebut sebenarnya dapat diangkat dengan satu crane , Karena terlalu banyak penghalang sehingga harus diangkat menggunakan 2 crane .
  • Dimensi, Apakah sudah diketahui letak titik berat dari barang yang akan diangkat nantinya selama dan setelah diangkat.
  • Lifting points , maksudnya di sini adalah apakah nanti barang yang akan diangkat tidak dalam kondisi miring sewaktu diangkat.

Setelah memahami barang yang akan diangkat, selanjutnya lakukanlah pemilihan crane yang dibutuhkan. Contohnya, pada kondisi tanah yang terlalu lunak untuk mobile crane , disarankan untuk memakai tipe crawler crane .
Yang harus diperhatikan tentang crane ini adalah :

  • Sertifikat yang masih berlaku
  •  Kemampuan dan batas dari setiap jenis crane
  • Metode crane tersebut bekerja
  • Dimensi dan berat crane , dalam mobilisasi dan perakitan untuk siap bekerja
  • Kalkulasi perhitungan kapasitas crane dibandingkan berat barang yang akan diangkat.
  • Pada waktu pelaksanaan, checklist harian harus sudah ada.

Setelah memilih crane yang akan digunakan, pemilihan akseseori juga perlu dilakukan. Aksesori yang dimaksud di sini adalah wire string sling, shackle, chain sling, webbing sling , dsb. Pemilihan aksesori ini harus sesuai dengan kebutuhan dan bebas dari kerusakan ( sertifikat sahnya ).

Pemilihan aksesori ini memerlukan masukan dari pihak lain, karena menurut pengalaman antara user (rigger) dan engineer harus mencapai kesepakatan sebelum melakukan operasi pengangkatan . Disini rigger dengan pengalamannya dan sang engineer dengan ilmu teorinya disatukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Hal yang diperhatikan :
Beban kerja aman (SWL) atau batas beban kerja (WLL) dari aksesoris yang akan digunakan.

  • Jumlah kaki untuk selempang
  • Kesesuaian koneksi antar aksesoris (contoh, shackle dengan sling )
  • Sudut penempatan antara sling perlu dihitung.

Hindari penggunaan aksesoris yang palsu, sekarang banyak ditemukanlifting gear yang tampak seperti asli, padahal hanya barang imitasi.

Terakhir, dalam setiap pengangkat yang berat ( heavy lifting ) agar selalu diadakan tool box meeting untuk menggambarkan kondisi pada saat itu, sehingga informasi ini akan sampai ke semua orang yang terlibat.

Oke cukup sekian penjelasan mengenai aktivitas yang harus dilakukan sebelum memulai suatu pemanggilan.
Ingat keluarga menanti di rumah, jadi lakukan setiap langkah pekerjaanmu dengan aman dan sesuai prosedur yang ada ya!

Ada satu gambar yang merupakan pengalaman dari seorang praktisi, di mana terdapat kombinasi antara heavy lift dan skidding system .
Diperlukan perencanaan yang matang dan koordinasi antara engineer dan user (dalam hal ini para rigger ) sehingga dihasilkan hasil yang maksimal.

Data-data mengenai pengangkatan ini adalah sebagai berikut

Loading : Slug Catcher berat 220 T (tidak termasuk skid shoe untuk skidding)
Susunan crane : AM 11320 (450 T), AM 9310 (225 T) dan Kobelco 2500 (250 T).
Pengaturan penyaradan : Winch SMS (tutup uji beban 15 T) 2 EA
Skidshoe : 4 EA (dengan kayu untuk sepatu)

Untuk memahami semua materi di atas petrotraining OMC menyediakan Pelatihan crane . Untuk mengetahui informasi lebih lanjut klik disini

Rate this post

Bagikan:

You must be logged in to post a comment.
Jakarta
Tamansari Hive Office 7th Floor Jl. D. I. Panjaitan Kav 2 RT 11 RW 12, Cipinang, Cempedak, Jatinegara, RT.11/RW.11, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13350
+628111798350
Jakarta
AMG Tower Lt. 17 B05 Jl. Raya dukuh menanggal 1A. Gayungan Surabaya jawa Timur 60234
+628111798354
Instagram
YouTube
Inquiry Welder SMAW Level I

×