10 Kesalahan Krusial dalam Lifting Plan (Rigging Plan) yang Harus Dihindari

10 Kesalahan Krusial dalam Lifting Plan (Rigging Plan) yang Harus Dihindari

Lifting plan, atau rencana pengangkatan, adalah dokumen yang merinci prosedur yang harus diikuti saat mengangkat atau memindahkan benda berat di lokasi kerja. Ini mencakup segala hal mulai dari penilaian risiko hingga pemilihan peralatan, serta langkah-langkah yang harus diambil untuk menjaga keselamatan selama operasi pengangkatan.

Rigging plan, atau rencana rigging, adalah bagian dari lifting plan yang khusus memperinci penggunaan peralatan dan teknik rigging yang akan digunakan dalam pengangkatan, termasuk pemilihan sling, shackle, dan peralatan pengikat lainnya.

Pentingnya lifting plan tidak bisa diragukan. Ini adalah langkah krusial untuk meminimalkan risiko kecelakaan, melindungi pekerja, dan memastikan keberhasilan operasi pengangkatan. Dengan menyusun lifting plan yang komprehensif dan memastikan implementasinya, perusahaan dapat menghindari potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan pekerja, serta mencegah kerusakan pada properti dan lingkungan sekitarnya.

Meskipun lifting plan merupakan alat penting untuk keselamatan dan keberhasilan operasi pengangkatan, kesalahan dalam penyusunannya dapat mengakibatkan konsekuensi serius. Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam lifting plan antara lain:

  1. Penilaian Risiko yang Tidak Akurat: Salah menilai risiko yang terkait dengan pengangkatan, seperti mengabaikan faktor lingkungan, keadaan cuaca, atau kondisi benda yang diangkat.
  2. Pemilihan Peralatan yang Tidak Tepat: Menggunakan peralatan yang tidak sesuai dengan beban yang akan diangkat atau tidak memenuhi standar keamanan yang diperlukan.
  3. Kurangnya Perencanaan Komunikasi: Tidak menyediakan komunikasi yang jelas antara semua pihak yang terlibat dalam operasi pengangkatan, sehingga meningkatkan risiko kesalahan atau kebingungan selama pelaksanaan.
  4. Kesalahan dalam Perhitungan Beban: Tidak memperhitungkan dengan benar berat dan dimensi benda yang akan diangkat, yang dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan atau bahkan kecelakaan.
  5. Ketidakpatuhan terhadap Regulasi dan Prosedur Keselamatan: Mengabaikan atau tidak mematuhi regulasi K3 & HSE yang berlaku, seperti tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai atau mengabaikan prosedur keselamatan yang telah ditetapkan.

10 Kesalahan Krusial dalam Lifting Plan

  1. Informasi Tidak Lengkap:
    • Kurangnya informasi tentang benda yang diangkat, seperti berat, dimensi, dan titik angkat.
    • Kurangnya informasi tentang peralatan yang digunakan, seperti jenis, kapasitas, dan inspeksi.
    • Kurangnya informasi tentang prosedur pengangkatan, seperti persiapan area kerja dan komunikasi.
  2. Perhitungan Kapasitas yang Salah:
    • Meremehkan berat benda yang diangkat.
    • Memilih alat angkat dengan kapasitas yang tidak memadai.
    • Tidak memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas angkat, seperti angin dan sudut pengangkatan.
  3. Peralatan yang Tidak Sesuai:
    • Menggunakan alat angkat yang tidak sesuai dengan jenis benda yang diangkat.
    • Menggunakan alat angkat yang rusak atau tidak terinspeksi.
    • Tidak menggunakan alat bantu pengangkatan yang tepat, seperti sling dan shackles.
  4. Prosedur Pengangkatan yang Berbahaya:
    • Mengangkat benda dengan cara yang tidak stabil.
    • Mengangkat benda di atas orang lain.
    • Tidak menggunakan sinyal tangan dan komunikasi yang efektif.
  5. Kurangnya Pengawasan:
    • Tidak ada penanggung jawab yang mengawasi proses pengangkatan.
    • Kurangnya pekerja yang membantu proses pengangkatan.
    • Pekerja yang tidak kompeten dan tidak terlatih.
  6. Penilaian Risiko yang Tidak Memadai:
    • Tidak mengidentifikasi semua risiko yang terkait dengan pengangkatan.
    • Tidak mengendalikan risiko dengan cara yang tepat.
    • Tidak memiliki rencana darurat untuk situasi yang tidak terduga.
  7. Komunikasi yang Kurang Efektif:
    • Kurangnya komunikasi antar pekerja.
    • Sinyal tangan yang tidak jelas dan tidak dipahami.
    • Kurangnya koordinasi dan kerjasama tim.
  8. Kurangnya Perawatan dan Inspeksi:
    • Tidak melakukan perawatan dan inspeksi rutin terhadap alat angkat.
    • Tidak mengikuti prosedur dan standar K3.
    • Mengabaikan tanda-tanda kerusakan pada alat angkat.
  9. Pengabaian Faktor Lingkungan:
    • Tidak memperhitungkan kondisi cuaca dan angin.
    • Mengangkat benda di area yang sempit dan berbahaya.
    • Tidak memindahkan benda dengan hati-hati di sekitar rintangan.
  10. Kurangnya Kesadaran K3:
    • Pekerja tidak memiliki pengetahuan dan kesadaran tentang K3.
    • Tidak mengikuti prosedur keselamatan yang ditetapkan.
    • Mengabaikan potensi bahaya di tempat kerja.

Baca juga : Apa Saja Jenis Rigging yang Paling Sering Digunakan?

Operator Crane BNSP

Dampak Kesalahan dalam Lifting Plan

Dalam hal ini, beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi akibat kesalahan dalam lifting plan meliputi:

  1. Kecelakaan dan Cedera Pada Pekerja: Lifting plan yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan cedera pada pekerja yang terlibat dalam operasi pengangkatan. Hal ini dapat disebabkan oleh pemilihan alat angkat yang tidak sesuai, ketidakstabilan beban, atau kurangnya koordinasi antara tim.
  2. Kerusakan pada Peralatan dan Barang yang Diangkat: Jika lifting plan tidak memperhitungkan berat dan distribusi beban dengan benar, dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan angkat seperti derek atau sling, serta barang yang diangkat. Kerusakan ini bisa berdampak pada keamanan operasi dan memperpanjang waktu proyek karena perlu diganti atau diperbaiki.
  3. Penundaan Proyek dan Kerugian Finansial: Kesalahan dalam lifting plan dapat menyebabkan penundaan proyek karena harus melakukan koreksi atau perbaikan terhadap kesalahan yang terjadi. Penundaan ini dapat mengakibatkan biaya tambahan dan kerugian finansial bagi perusahaan.
  4. Gangguan Reputasi dan Citra Perusahaan: Kecelakaan atau penundaan proyek akibat kesalahan dalam lifting plan dapat merusak reputasi perusahaan di mata klien, mitra bisnis, dan masyarakat umum. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesempatan bisnis masa depan dan citra perusahaan secara keseluruhan.

Baca juga : Apa Saja Risiko dan Tantangan Bekerja Sebagai Operator Crane?

Cara Menghindari Kesalahan dalam Lifting Plan

Berikut adalah cara-cara yang dapat diambil untuk memastikan perencanaan pengangkatan berjalan lancar dan aman:

  1. Membuat Lifting Plan yang Lengkap dan Detail: Pastikan untuk menyusun lifting plan yang lengkap dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan, termasuk berat dan distribusi beban, kondisi lingkungan, dan prosedur keselamatan.
  2. Melakukan Perhitungan Kapasitas Angkat dengan Cermat: Lakukan perhitungan kapasitas angkat secara teliti untuk memastikan bahwa alat angkat yang dipilih mampu menangani beban dengan aman.
  3. Memilih dan Menggunakan Peralatan yang Tepat: Pilihlah peralatan angkat yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas angkat yang dibutuhkan, serta pastikan peralatan tersebut dalam kondisi baik dan telah diuji secara berkala.
  4. Menetapkan Prosedur Pengangkatan yang Aman: Tentukan prosedur pengangkatan yang aman dan ikuti secara ketat selama pelaksanaan operasi pengangkatan.
  5. Melakukan Pengawasan yang Ketat dan Efektif: Lakukan pengawasan secara aktif selama proses pengangkatan untuk memastikan bahwa semua langkah diikuti dengan benar dan keamanan terjaga.
  6. Menilai Risiko dan Memiliki Rencana Darurat: Identifikasi potensi risiko selama operasi pengangkatan dan siapkan rencana darurat untuk mengatasi situasi darurat jika terjadi.
  7. Meningkatkan Komunikasi dan Kerjasama Tim: Penting untuk meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar anggota tim untuk memastikan pemahaman yang sama tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing.
  8. Melakukan Perawatan dan Inspeksi Rutin Terhadap Alat Angkat: Pastikan alat angkat tetap dalam kondisi baik dengan melakukan perawatan dan inspeksi rutin secara berkala.
  9. Memperhatikan Faktor Lingkungan dan Bekerja dengan Hati-Hati: Selalu perhatikan kondisi lingkungan saat melakukan pengangkatan dan kerja dengan hati-hati untuk menghindari kecelakaan.
  10. Meningkatkan Kesadaran K3 dan Pelatihan bagi Pekerja: Sediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja yang memadai bagi semua pekerja yang terlibat dalam operasi pengangkatan, dan tingkatkan kesadaran mereka akan risiko dan prosedur keselamatan yang berlaku.

Kesimpulan

Penting untuk diingat bahwa kesalahan dalam perencanaan pengangkatan (lifting plan) dapat memiliki dampak serius tidak hanya pada keselamatan dan kesehatan pekerja, tetapi juga pada kelancaran proyek secara keseluruhan. Untuk menghindari risiko tersebut, langkah-langkah preventif seperti membuat lifting plan yang lengkap dan detail, melakukan perhitungan kapasitas angkat dengan cermat, memilih peralatan yang tepat, menetapkan prosedur pengangkatan yang aman, melakukan pengawasan yang ketat, menilai risiko dan memiliki rencana darurat, meningkatkan komunikasi dan kerjasama tim, melakukan perawatan dan inspeksi rutin terhadap alat angkat, memperhatikan faktor lingkungan, dan meningkatkan kesadaran K3 serta pelatihan bagi pekerja sangatlah penting. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, dapat diharapkan bahwa operasi pengangkatan dapat dilakukan dengan aman, efisien, dan sukses, menjaga keselamatan semua pihak terlibat dan mencapai tujuan proyek yang diinginkan.

Kembangkan keahlian Anda dalam industri konstruksi! Daftar sekarang untuk Pelatihan Rigger kami dan tingkatkan potensi karier Anda di bidang ini!

Rate this post
You must be logged in to post a comment.
Jakarta
Tamansari Hive Office 7th Floor Jl. D. I. Panjaitan Kav 2 RT 11 RW 12, Cipinang, Cempedak, Jatinegara, RT.11/RW.11, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13350
+628111798350
Jakarta
AMG Tower Lt. 17 B05 Jl. Raya dukuh menanggal 1A. Gayungan Surabaya jawa Timur 60234
+628111798354
Instagram
YouTube

    ×