Penggunaan Wearables Devices untuk Peningkatan Keselamatan Kerja Migas

Penggunaan Wearables Devices untuk Peningkatan Keselamatan Kerja Migas

Lingkungan industri migas memang memiliki risiko kecelakaan yang tinggi. Untuk itu, sikap hati-hati dari pekerja tidaklah cukup untuk mengurangi risiko tersebut. Maka, penggunaan wearables dalam industri migas dapat menjadi solusi potensial untuk meningkatkan keselamatan kerja. Misalnya, perangkat pemantau kesehatan seperti gelang pintar dapat terus memonitor parameter vital pekerja, sementara sensor gas dapat memberikan peringatan dini terhadap kebocoran. 

Pemantauan lokasi real-time juga penting sebagai peringatan darurat pada perangkat wearable. Dimana dapat mempercepat respons dalam situasi kritis, membantu mengurangi dampak kecelakaan dan melindungi keamanan pekerja dari industri migas sendiri.

Untuk itu, artikel ini menyinggung persoalan penggunaan wearables devices sebagai bentuk upaya meningkatkan keselamatan pekerja migas. Bukan dengan alasan sederhana jika bersangkutan dengan persoalan keselamatan. Wearables devices sama halnya dengan menyampaikan informasi mengenai bagaimana teknologi tersebut dapat menjadi solusi untuk meningkatkan keselamatan kerja, mengurangi risiko kecelakaan, dan meningkatkan efisiensi operasional dalam lingkungan industri migas yang berpotensi berbahaya. 

Oleh karenanya, artikel ini akan memuat beragam informasi bagaimana penggunaan wearables devices, sebagai pengenalan awal  mengenai manfaat yang melekat di dalamnya, dan bagaimana potensi perangkat wearable devices dalam menciptakan lingkungan kerja migas yang lebih aman dan produktif.

Tantangan Keselamatan Kerja Sektor Migas

Data Kecelakaan Fatal di Industri Migas

Tahun 2012 terjadi kecelakaan tambang fatal 7 kasus. Kemudian, 2013 sepanjang semester satu sebanyak dua kasus. Serta tahun 2014 di Indonesia  mencapai 159 kejadian, di mana di antaranya terdapat 6 kecelakaan fatal di industri migas.

Faktor-faktor Risiko Kecelakaan Kerja

    • Operasional yang Berbahaya:
      Lingkungan kerja di industri migas memang memuat berbagai kegiatan yang cukup berbahaya. Seperti pengeboran, produksi, transportasi minyak dan gas. Kegiatan-kegiatan tersebut melibatkan peralatan berat dan dalam pengembangan bisa dikatakan proses yang berbahaya.
    • Lingkungan Ekstrem:
      Dalam pengoperasian di industri migas dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, sebab aktivitasnya pada umumnya berada di luar ruangan. Untuk itu, kondisi lingkungan seperti cuaca buruk, suhu ekstrem, dan tekanan tinggi dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
    • Peralatan Berat:
      Tidak hanya persoalan kondisi lingkungan dan operasional yang berbahaya, tapi juga penggunaan peralatan. Peralatan di industri migas cukup berisiko untuk keselamatan. Sebab, menggunakan peralatan berat dan kompleks, seperti derek dan mesin bor, meningkatkan potensi risiko kecelakaan.
    • Bahan Kimia Berbahaya:
      Penanganan, penyimpanan, dan pengangkutan bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan kecelakaan serius. Sebab  dikhawatirkan bahan kimia yang diangkut tumpah atau pekerja terpapar bahan berbahaya tersebut.
    • Human Error:
      Memang aktivitas operasional di industri migas banyak menggunakan alat canggih. Namun, manusia tetaplah menjadi pekerja nomor satu. Dimana setiap tindakan yang dilakukan akan mempengaruhi keberhasilan atau tidaknya aktivitas di industri migas. Kesalahan pekerja, baik dalam pengoperasian peralatan atau keputusan yang diambil, dapat menjadi penyebab utama kecelakaan. Untuk itu, tuntutan untuk kehati-hatian sangat ditekankan di dalam industri migas.

Peraturan K3 Migas yang Berlaku 

untuk Indonesia, Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diatur oleh regulasi pemerintah.  Peraturan K3 migas sendiri diatur oleh Badan Pengawas Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal tersebut termuat dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, serta peraturan-peraturan teknis terkait.

Baca juga : 15 Rekomendasi Alat Pelindung Diri (APD) untuk Para Pekerja Pengeboran Migas

Wearables Devices untuk Keselamatan Kerja

Pengertian Wearables Devices

Wearables devices adalah perangkat yang ditujukan untuk keselamatan kerja. Dalam pengoperasiannya wearables devices sering kali terhubung ke perangkat pintar atau jaringan melalui teknologi nirkabel, seperti Bluetooth atau WiFi. Wearables devices sendiri bisa berbentuk gelang pintar yang memberikan informasi mengenai kondisi kesehatan pekerja. 

Dalam perkembangannya penggunaan wearables devices mengalami peningkatan seiring majunya teknologi. Sebab, kebutuhan untuk menjaga keselamatan menjadi hal penting untuk dipertahankan perusahaan atau organisasi. Perkembangan wearables devices bisa terlihat pada sektor kesehatan, kebugaran, dan industri, untuk meningkatkan pengalaman dan efisiensi.

Contoh dan Manfaat Wearables Devices

Bentuk wearables devices bermacam-macam dan disesuaikan dengan fungsi sebagai aksesoris, di antaranya:

  1. Smartwatch : memiliki fungsi untuk melacak aktivitas fisik, monitor detak jantung, memberikan notifikasi, dan memberikan akses cepat ke aplikasi atau informasi penting.
  2. Pakaian pintar : pakaian dengan sensor yang terintegrasi untuk memantau postur tubuh, membantu dalam pemulihan atletik, meningkatkan kelembaban. 
  3. Earbuds pintar : memonitor aktivitas jantung dengan dilengkapi alat sensor, adanya memberikan notifikasi ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dan menyediakan pengalaman audio yang personal
  4. Kacamata pintar : menyediakan informasi terproyeksi di lapangan pandangan, cocok untuk keperluan pelatihan atau pekerjaan di lapangan.

Sementara untuk manfaat yang ditawarkan di dalam wearables devices adalah: bisa memantau kesehatan si pemakai, meningkatkan kebugaran sebab pengguna dapat terinspirasi untuk gaya hidup sehat, notifikasi mengenai kesehatan dimungkinkan lebih cepat diterima pengguna semisalnya melalui smartphone, dan terpenting wearables di industri seperti migas dapat memberikan pemantauan langsung terhadap kondisi lingkungan dan kesehatan pekerja, serta memberikan notifikasi darurat atau pelacakan lokasi dalam situasi kritis.

Implementasi Wearables di Industri Berisiko Tinggi 

Kesehatan Pekerja bisa dipantau secara real-time, sensor gas dapat memberikan peringatan langsung terhadap kebocoran gas berbahaya, pelacakan lokasi dan evakuasi darurat, pelatihan simulasi untuk situasi darurat melalui teknologi AR/VR yang ada dalam wearables. Kemudian, wearables dapat memberikan notifikasi terkait kelelahan atau kondisi fisik pekerja yang dapat menyebabkan kecelakaan sehingga lebih cepat tanggap dalam pengambilan tindakan pada situasi darurat, wearables dapat digunakan untuk mengumpulkan data operasional, dan semua implementasi yang ada dirancang khusus untuk tahan air dan tahan ledakan agar sesuai dengan lingkungan kerja yang berisiko tinggi di sektor migas.

Baca juga : Prosedur dan Peraturan Uji Riksa Peralatan: Panduan Lengkap K3

Strategi Penerapan Wearables Devices Migas

Pemetaan Area dan Aktivitas Berisiko 

Pemetaan area dan aktivitas berisiko bisa dilakukan dengan melakukan identifikasi mengenai area berisiko tinggi. Setelah proses identifikasi pada area pengeboran, pengangkutan, dan pemrosesan dilakukan, maka tinjau aktivitas operasional secara rinci sebab melaluinya dilakukan identifikasi aktivitas yang paling berisiko. 

Baik identifikasi area berisiko dan juga aktivitas operasional yang sama-sama juga berisiko, maka akan terlihat gambaran jelas dalam bentuk pengumpulan data lingkungan. Data-data tersebut yang akan menyalurkan bagaimana tahapan selanjutnya untuk memasang sensor dan wearables pada pekerja atau peralatan yang memberikan pemantauan langsung terhadap kondisi lingkungan dan kesehatan pekerja selama aktivitas berisiko.

Lalu, langkah-langkah selanjutnya tidak kalah pentingnya. Di mana dengan integrasi data pemantauan, notifikasi darurat, memetakan lokasi dan aktivitas pekerja secara real-time, melatih pekerja pada pelatihan keselamatan terfokus, analisis data dan pembelajaran mesin, dan terus melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas strategi pemetaan dan aktivitas berisiko. Sesuaikan pemetaan dan strategi keselamatan sesuai dengan hasil evaluasi untuk meningkatkan keefektifan dan respons keselamatan.

Pemilihan dan Pengujian Wearable Devices

Pemilihan dan pengujian wearable devices di industri migas dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan yang lebih spesifik oleh pekerja agar bisa memilih pemakaian wearable devices yang sesuai. Pemilihan wearable devices juga ditentukan berdasarkan kondisi lingkungan kerja di industri migas. Maka pastikan wearables dapat diintegrasikan dengan sistem pemantauan dan infrastruktur IT yang sudah ada di industri migas untuk memaksimalkan efisiensi, serta mematuhi standar keamanan untuk melindungi informasi sensitif yang dikumpulkan. 

Pelatihan dan Sosialisasi pada Pekerja

  1. Pelatihan Fungsionalitas Wearables dengan menyediakan pelatihan intensif mengenai apa itu fungsionalitas wearables yang dipilih, termasuk cara menggunakan sensor dan fitur keselamatan seperti notifikasi darurat.
  2. Pelatihan dilakukan dengan penanaman mengenai kebijakan keamanan data dan privasi yang berkaitan dengan penggunaan wearables, sehingga pekerja semakin yakin menggunakan wearables di industri migas.
  3. Pelatihan dengan memberikan gambaran praktis mengenai tata cara memakai dan mengimplementasikan penggunaan wearables.
  4. Pelatihan didukung dengan modul pelatihan keselamatan yang menyoroti cara wearables dapat meningkatkan kesadaran dan respon dalam situasi darurat di lingkungan migas.

Pengembangan Sistem Monitoring Real-Time 

analisis kebutuhan secara lebih spesifik mengenai pemantauan di industri migas, pemilihan sensor dan wearables sesuai dengan monitoring, integrasi infrastruktur memanfaatkan IT dan OT yang sudah ada di industri migas, pengembangan aplikasi khusus dari perusahaan guna memvisualisasikan data pemantauan secara real-time, sistem monitoring real-time dipastikan memiliki koneksi jaringan yang lancar. Selanjutnya, notifikasi cepat diLakukan uji coba sistem monitoring secara menyeluruh di lingkungan operasional sebenarnya, dan desain dashboard pemantauan yang intuitif dan informative. Untuk selanjutnya dilakukan pemeliharaan rutin, pembaruan perangkat lunak, dan evaluasi berkala untuk memastikan sistem beroperasi dengan optimal dan sesuai dengan kebutuhan yang berkembang. 

Evaluasi Data dan Continuous Improvement 

  1. Pengumpulan Data dan Analisis : Cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan diambil dari sistem monitoring dan selanjutnya dilakukan analisis reguler untuk mengidentifikasi tren.  
  2. Umpan Balik Pengguna : untuk mengefektifkan sistem diperlukan diperlukan umpan balik secara rutin. Umpan balik yang diterima untuk dievaluasi bisa berkaitan dengan potensi perbaikan yang diusulkan dari pengguna.
  3. Analisis Kejadian Darurat Sebagai Pilihan yang Tepat : kejadian darurat memang bukan hal yang bisa diperhitungkan secara akurat. Namun, jika hal tersebut terjadi maka bisa dilakukan analisis mendalam. Analisis mendalam dilakukan terhadap data monitoring untuk memahami penyebab, waktu respon, dan efektivitas tindakan yang diambil.
  4. Manajemen Pastikan Tetap Komitmen : komitmen manajemen memang sangat diperlukan, terutama di industri kerja migas. Komitmen manajemen dimulai dengan proses evaluasi dan perbaikan berkelanjutan. 
  5. Karyawan Dilakukan Pelatihan : pelatihan sangat penting untuk dilakukan, bukan tanpa alasan. Hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan, dan memang untuk mewujudkannya diperlukan pelatihan secara teratur dan komitmen. 
  6. Pembaruan Kebijakan dan Evaluasi Efektivitas Perbaikan : Kebijakan akan terus berubah sesuai dengan keadaan.  Maka, kebijakan yang diubah atau mengalami pembaruan dilakukan pemantauan secara berkala sesuai dengan perkembangan teknologi dan perubahan kondisi operasional. Kemudian saat berbicara persoalan evaluasi, hal tersebut dilakukan setelah implementasi dikerjakan. Evaluasi diterapkan berdasarkan efektivitas, dan jika diperlukan sesuaikan kembali strategi dan tindakan. Tidak kalah pentingnya, evaluasi dilakukan secara berkelanjutan. 

Penutup

Penggunaan wearables devices sangat diperlukan di dalam lingkungan kerja migas. Di industri migas memerlukan keselamatan, efisiensi operasional, dan respons cepat. Namun, penggunaan wearables devices juga harus disesuaikan dengan pemilihan yang tepat dan sesuai. Pemilihan didasarkan berdasarkan pertimbangan dari berbagai hal yang menyangkut perbaikan dan evaluasi. 

Kendati demikian, kesuksesan penggunaan wearables devices tidaklah berjalan dengan lancar tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak dan pelatihan yang memperkuatnya. Komitmen dibutuhkan dimulai dari karyawan sampai pemangku kepentingan, yang sejatinya menginginkan industri migas berdasarkan standar keselamatan dan produktivitas tetap berjalan optimal. 

 

Referensi

 

5/5 - (1 vote)
You must be logged in to post a comment.
Jakarta
Tamansari Hive Office 7th Floor Jl. D. I. Panjaitan Kav 2 RT 11 RW 12, Cipinang, Cempedak, Jatinegara, RT.11/RW.11, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13350
+628111798350
Jakarta
AMG Tower Lt. 17 B05 Jl. Raya dukuh menanggal 1A. Gayungan Surabaya jawa Timur 60234
+628111798354
Instagram
YouTube

    ×