Sertifikasi dalam profesi juru las sangat penting untuk memastikan bahwa setiap pekerja dalam bidang ini memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan standar industri yang berlaku. Dengan perkembangan pesat dalam teknologi pengelasan, industri manufaktur dan konstruksi kini menuntut standar kompetensi yang tinggi untuk memastikan kualitas dan keselamatan kerja. Oleh karena itu, sertifikasi yang sah menjadi kunci utama untuk mengukur kecakapan seorang juru las dalam menjalankan tugasnya.
Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi enam sertifikasi utama yang penting bagi juru las profesional. Selain itu, artikel ini juga akan membahas manfaat dan relevansi masing-masing sertifikasi dalam industri pengelasan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
1. Sertifikasi Juru Las BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)
Sertifikasi Juru Las BNSP merupakan sertifikasi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk memastikan kompetensi juru las sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Sertifikasi ini mencakup berbagai jenis pengelasan, mulai dari las listrik, las gas, hingga las otomatis.
Manfaat
- Pengakuan kompetensi secara nasional, yang menjadikan sertifikat ini sangat dihargai oleh perusahaan di Indonesia.
- Meningkatkan peluang kerja di industri dalam negeri yang membutuhkan tenaga ahli dengan standar kompetensi yang terukur.
Proses Sertifikasi
Proses sertifikasi BNSP melibatkan pelatihan yang diikuti dengan ujian kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) terakreditasi. Juru las yang lulus akan mendapatkan sertifikat kompetensi yang berlaku di seluruh Indonesia.
Baca juga : 7 Standar Keselamatan Pengelasan (Welding) yang Wajib Dipatuhi
2. Sertifikasi Welder KEMNAKER (Kementerian Ketenagakerjaan)
Sertifikasi Welder yang diterbitkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia adalah sertifikasi untuk juru las dengan berbagai tingkat keahlian. Sertifikasi ini diakui oleh pemerintah sebagai standar untuk memastikan bahwa juru las memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Manfaat
- Pengakuan resmi dari pemerintah Indonesia, yang memberikan jaminan bahwa juru las yang bersertifikat memenuhi standar nasional.
- Meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan industri terhadap juru las yang terlibat dalam proyek-proyek besar dan kritis.
Proses Sertifikasi
Sertifikasi ini melibatkan pelatihan dan ujian kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan yang terakreditasi oleh KEMNAKER. Sertifikat diberikan setelah peserta lulus ujian kompetensi yang menguji keterampilan praktis dan pengetahuan teoritis.
Baca juga : Rekomendasi pelatihan teknik pengelasan bersertifikat di Indonesia
3. Sertifikasi AWS (American Welding Society)
Sertifikasi AWS adalah sertifikasi internasional yang dikeluarkan oleh American Welding Society, yang diakui di berbagai negara. Sertifikasi ini menguji keterampilan teknis dalam berbagai jenis pengelasan, mulai dari pengelasan dasar hingga teknik canggih yang digunakan di industri-industri tertentu seperti minyak dan gas, konstruksi, dan otomotif.
Manfaat
- Meningkatkan peluang kerja di industri internasional, dengan pengakuan kompetensi yang diakui secara global.
- Memberikan standar kompetensi yang tinggi, yang dapat meningkatkan daya saing di pasar tenaga kerja internasional.
Proses Sertifikasi
Untuk mendapatkan sertifikasi AWS, peserta harus mengikuti ujian tertulis dan praktis sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh AWS. Proses ini melibatkan berbagai jenis uji coba di lapangan serta ujian teori mengenai teknik pengelasan dan keselamatan kerja.
Baca juga : Perbedaan SMAW GMAW FCAW dalam Pekerjaan Welding
4. Sertifikasi CSWIP (Certification Scheme for Welding and Inspection Personnel)
Deskripsi Sertifikasi
Sertifikasi CSWIP dikelola oleh The Welding Institute (TWI) di Inggris dan berfokus pada pengelasan serta inspeksi kualitas las. Program ini dirancang untuk memastikan bahwa personel yang terlibat dalam pengelasan dan inspeksi memiliki keahlian yang sesuai dengan standar industri internasional.
Manfaat
- Pengakuan internasional dalam bidang pengelasan dan inspeksi, yang mempermudah profesional untuk bekerja di proyek global.
- Meningkatkan kompetensi dalam inspeksi kualitas las, sehingga mampu mendeteksi potensi masalah atau cacat dalam sambungan las yang mungkin tidak terlihat pada pandangan pertama.
Proses Sertifikasi
Untuk memperoleh sertifikasi CSWIP, peserta harus mengikuti pelatihan dan ujian yang diselenggarakan oleh TWI atau lembaga pelatihan terakreditasi yang bekerja sama dengan TWI. Proses ini mencakup ujian teori dan praktis yang menguji keterampilan inspeksi pengelasan.
Baca juga : 8 Peralatan Pelindung Diri Khusus untuk Profesi Juru Las
5. Sertifikasi ISO 9606 (Qualification Testing of Welders)
Deskripsi Sertifikasi
Sertifikasi ISO 9606 adalah standar internasional yang digunakan untuk mengkualifikasi juru las. Standar ini memastikan bahwa juru las memiliki kemampuan untuk melakukan pengelasan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. Sertifikasi ini penting dalam memastikan bahwa pekerjaan pengelasan dilakukan dengan kualitas dan konsistensi yang tinggi.
Manfaat
- Memastikan bahwa juru las memiliki kompetensi sesuai standar internasional, memberikan jaminan kualitas untuk proyek-proyek besar yang mengharuskan kepatuhan terhadap regulasi internasional.
- Diperlukan dalam proyek-proyek yang mengacu pada standar ISO, khususnya di industri yang sangat memperhatikan kualitas dan keamanan, seperti energi, konstruksi, dan manufaktur.
Proses Sertifikasi
Untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9606, juru las harus mengikuti uji kualifikasi yang melibatkan tes praktis sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dalam standar ISO 9606. Ujian ini mengukur kemampuan pengelasan juru las di berbagai posisi dan jenis pengelasan.
Baca juga : Peran Welding Inspector dalam Proyek Offshore di Industri Migas
6. Sertifikasi NDT (Non-Destructive Testing) Level II
Deskripsi Sertifikasi
Sertifikasi NDT Level II dirancang untuk juru las yang memiliki keterampilan dalam melakukan pengujian tanpa merusak material, seperti pengujian ultrasonik, radiografi, dan pengujian lainnya yang tidak merusak struktur material. Sertifikasi ini sangat penting dalam industri yang mengutamakan keselamatan dan integritas struktur.
Manfaat
- Meningkatkan kemampuan dalam memastikan kualitas hasil las tanpa merusak struktur, yang sangat penting dalam proyek-proyek yang mengutamakan keselamatan seperti pembuatan pipa, konstruksi, dan peralatan berat.
- Dibutuhkan dalam industri yang memprioritaskan keselamatan dan integritas struktur, seperti penerbangan, minyak dan gas, dan konstruksi besar.
Proses Sertifikasi
Untuk mendapatkan sertifikasi NDT Level II, peserta harus mengikuti pelatihan dan ujian sesuai dengan metode NDT yang dipilih (seperti ultrasonik atau radiografi). Proses ini mencakup pelatihan teori dan praktis serta ujian untuk menguji keterampilan pengujian non-destruktif.
Baca juga : 10 Teknik Pengelasan Utama yang Harus Dikuasai Juru Las
Tren Terbaru dalam Sertifikasi Juru Las
- Digitalisasi Sertifikasi
- Penggunaan platform online untuk pelatihan dan ujian sertifikasi menjadi semakin umum. Ini memberikan akses yang lebih mudah bagi calon juru las untuk memperoleh sertifikasi dari lokasi mana pun di dunia, menghemat waktu dan biaya.
- Peningkatan Standar Keselamatan
- Sertifikasi kini lebih menekankan aspek keselamatan kerja dalam kurikulum, memastikan bahwa juru las tidak hanya terampil dalam teknik pengelasan, tetapi juga memahami prinsip keselamatan yang sangat penting dalam pekerjaan pengelasan.
- Integrasi Teknologi Baru
- Sertifikasi pengelasan kini memasukkan pengenalan teknologi terbaru dalam materi pengelasan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa juru las dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, seperti pengelasan otomatis dan pengelasan menggunakan robot.
Kesimpulan
Memiliki sertifikasi yang tepat sangat penting bagi juru las profesional, karena tidak hanya meningkatkan kompetensi dan kredibilitas mereka, tetapi juga memperluas peluang kerja di berbagai industri.
Mengikuti tren terbaru dalam sertifikasi, seperti digitalisasi dan peningkatan standar keselamatan, memastikan bahwa juru las tetap relevan dengan perkembangan industri dan teknologi. Dengan begitu, mereka dapat memenuhi tuntutan yang semakin tinggi dalam kualitas pengelasan dan keselamatan kerja.