Industri minyak dan gas offshore menawarkan peluang karir yang menjanjikan, tetapi juga memiliki risiko tinggi. Oleh karena itu, tenaga kerja di sektor ini harus memiliki sertifikasi khusus untuk memastikan keselamatan dan kepatuhan terhadap regulasi. Berikut adalah 8 sertifikasi penting yang diperlukan jika ingin berkarir di industri minyak dan gas offshore.
1.BOSIET (Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training)
BOSIET adalah sertifikasi dasar yang wajib dimiliki oleh pekerja di industri minyak dan gas offshore. Sertifikasi ini mencakup pelatihan keselamatan dasar, prosedur darurat, evakuasi, dan penggunaan peralatan keselamatan seperti jaket pelampung dan sekoci penyelamat. Pelatihan ini membantu pekerja memahami cara bertahan dalam situasi darurat di lingkungan offshore.
2.HUET (Helicopter Underwater Escape Training)
Banyak pekerja offshore harus bepergian menggunakan helikopter. HUET adalah pelatihan yang mengajarkan teknik penyelamatan jika helikopter mengalami kecelakaan dan tenggelam di laut. Peserta dilatih untuk keluar dari helikopter yang terbalik di dalam air dengan tetap tenang dan mengikuti prosedur keselamatan yang telah ditentukan.
3.FOET (Further Offshore Emergency Training)
FOET merupakan pelatihan lanjutan yang diperuntukkan bagi mereka yang sudah memiliki sertifikasi BOSIET dan perlu melakukan pembaruan. Pelatihan ini mencakup penyegaran keterampilan dalam bertahan hidup, penggunaan peralatan keselamatan, serta prosedur penyelamatan dalam keadaan darurat.
4.H2S (Hydrogen Sulfide Safety Training)
H2S adalah gas beracun yang sering ditemukan di lingkungan kerja industri minyak dan gas. Sertifikasi H2S mengajarkan cara mengenali, menghindari, dan menangani paparan gas berbahaya ini. Peserta juga dilatih dalam penggunaan alat pernapasan darurat dan prosedur penyelamatan jika terjadi kebocoran gas H2S.
5.Rigging and Lifting Training
Pekerjaan di industri minyak dan gas offshore sering melibatkan pengangkatan dan pemindahan beban berat menggunakan crane dan alat lifting lainnya. Sertifikasi rigging and lifting memastikan pekerja memahami teknik pengangkatan yang aman, penggunaan alat lifting dengan benar, serta prosedur untuk mencegah kecelakaan kerja.
6.Sea Survival Training
Pelatihan ini sangat penting bagi pekerja offshore karena mengajarkan keterampilan bertahan hidup di laut jika terjadi kecelakaan. Peserta dilatih dalam teknik berenang dengan pakaian keselamatan, cara menggunakan rakit penyelamat, serta bagaimana bertahan dalam kondisi ekstrem di laut hingga tim penyelamat tiba.
7.Offshore Medical Certificate
Setiap pekerja yang bekerja di lingkungan offshore harus memiliki sertifikasi medis yang menyatakan bahwa mereka sehat dan layak bekerja di kondisi ekstrem. Pemeriksaan medis ini mencakup tes fisik, kondisi jantung, serta ketahanan terhadap tekanan lingkungan kerja offshore.
8.Confined Space Entry and Rescue Training
Pekerjaan di industri minyak dan gas sering melibatkan ruang terbatas seperti tangki, pipa, atau sumur bor. Sertifikasi ini melatih pekerja tentang prosedur keselamatan dalam memasuki dan bekerja di ruang terbatas, serta teknik penyelamatan jika terjadi keadaan darurat.
Baca juga : 8 Tahapan Konstruksi dalam Pembangunan Platform Offshore
Tantangan Bekerja di Industri Minyak dan Gas Offshore
Bekerja di lepas pantai memiliki daya tarik tersendiri, seperti gaji tinggi dan pengalaman kerja yang unik. Namun, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, di antaranya:
1.Lingkungan Kerja yang Ekstrem
Pekerja offshore harus beradaptasi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, seperti angin kencang, hujan deras, dan ombak besar. Temperatur bisa sangat panas atau dingin, tergantung lokasi pengeboran.
2.Jadwal Kerja yang Panjang dan Ketat
Sistem kerja offshore umumnya berbasis rotasi, seperti 14 hari kerja di offshore dan 14 hari libur. Beberapa perusahaan menerapkan sistem rotasi yang lebih panjang, seperti 28 hari kerja dan 28 hari libur. Jadwal ini menuntut pekerja untuk memiliki stamina dan mental yang kuat.
3.Risiko Tinggi terhadap Keselamatan
Meskipun standar keselamatan ketat telah diterapkan, tetap ada risiko seperti:
- Kebakaran dan ledakan akibat kebocoran gas.
- Tenggelam atau kecelakaan saat perjalanan menggunakan helikopter atau kapal.
- Paparan zat beracun seperti hidrogen sulfida (H2S).
- Cedera akibat kecelakaan kerja saat menangani peralatan berat.
Oleh karena itu, setiap pekerja harus memiliki keterampilan keselamatan yang kuat dan mematuhi prosedur yang berlaku.
Baca juga : 15 Sistem Pengamanan Wajib pada Platform Offshore: Menjamin Keselamatan dan Keandalan Operasional
Cara Mendapatkan Sertifikasi Offshore dengan Mudah
Jika Anda tertarik bekerja di offshore, berikut adalah langkah-langkah untuk mendapatkan sertifikasi yang dibutuhkan:
1.Identifikasi Sertifikasi yang Diperlukan
Tentukan jenis pekerjaan yang diinginkan dan cari tahu sertifikasi yang dibutuhkan. Misalnya, jika ingin bekerja sebagai teknisi, sertifikasi BOSIET dan H2S sangat penting.
2.Pilih Lembaga Pelatihan yang Kredibel
Pastikan untuk mengikuti pelatihan di lembaga yang diakui secara internasional, seperti OPITO untuk BOSIET. Di Indonesia, salah satu penyedia pelatihan terbaik adalah Petrotraining Asia, yang menawarkan sertifikasi BOSIET bersertifikasi OPITO.
3. Siapkan Diri untuk Pelatihan
Pelatihan offshore bisa cukup menantang secara fisik, terutama untuk sertifikasi seperti HUET dan Sea Survival Training. Pastikan Anda dalam kondisi fisik yang baik sebelum mengikuti pelatihan.
4. Perbarui Sertifikasi Secara Berkala
Beberapa sertifikasi memiliki masa berlaku, seperti BOSIET yang harus diperbarui setiap 4 tahun dengan mengikuti FOET. Pastikan Anda memperbarui sertifikasi sebelum masa berlakunya habis agar tetap memenuhi persyaratan industri.
Baca juga : 10 Komponen Penting dalam Operasional Platform Offshore
Kesimpulan
Sertifikasi di industri minyak dan gas offshore bukan hanya sekadar persyaratan, tetapi juga langkah penting untuk menjamin keselamatan dan efisiensi kerja. Dengan memiliki sertifikasi yang sesuai, pekerja dapat meningkatkan kredibilitas mereka serta meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan di sektor ini.
FAQ
Q: Apakah semua sertifikasi ini wajib untuk bekerja di offshore?
A: Tidak semua, tetapi BOSIET, HUET, dan Offshore Medical Certificate adalah sertifikasi utama yang umumnya wajib.
Q: Berapa lama masa berlaku sertifikasi BOSIET?
A: Sertifikasi BOSIET biasanya berlaku selama 4 tahun dan harus diperbarui dengan pelatihan FOET.
Q: Apakah ada pelatihan yang tersedia di Indonesia?
A: Ya, Anda bisa mendapatkan sertifikasi BOSIET bersertifikasi OPITO di Petrotraining Asia.
Q: Apakah sertifikasi ini berlaku secara internasional?
A: Ya, sebagian besar sertifikasi, terutama yang bersertifikasi OPITO, diakui secara internasional dan diterima oleh perusahaan minyak dan gas di seluruh dunia.
Untuk mendapatkan pelatihan dan sertifikasi yang sesuai dengan standar industri, pastikan Anda memilih lembaga pelatihan terpercaya seperti Petrotraining Asia. Dengan pelatihan yang tepat, Anda dapat meningkatkan kompetensi dan keselamatan dalam bekerja di lingkungan offshore yang penuh tantangan.