Pengawas instrumentasi memiliki peran penting dalam menjaga operasional berbagai peralatan pengukur dan kontrol dalam industri berjalan dengan baik. Peran ini sangat krusial karena melibatkan pengawasan terhadap pemasangan, pengoperasian, dan pemeliharaan peralatan instrumentasi yang digunakan untuk memonitor dan mengontrol proses industri secara otomatis. Pengawas instrumentasi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua peralatan bekerja dengan akurat dan aman, serta mematuhi standar operasional yang berlaku.
Berikut adalah uraian lengkap mengenai job desk dan tanggung jawab pengawas instrumentasi dalam menjalankan tugas-tugasnya di lingkungan kerja.
1. Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja Terkait Instrumentasi
Salah satu tugas utama seorang pengawas instrumentasi adalah melakukan komunikasi yang efektif di tempat kerja. Pengawas harus memastikan bahwa setiap anggota tim memahami tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik. Ini meliputi komunikasi dengan teknisi, operator, dan supervisor untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan seperti pemasangan, pemeliharaan, dan troubleshooting peralatan instrumentasi.
Pengawas juga bertindak sebagai penghubung antara departemen instrumentasi dengan divisi lain dalam perusahaan, terutama dalam hal pelaporan kerusakan peralatan, jadwal pemeliharaan, dan kebutuhan alat bantu. Komunikasi yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa semua prosedur operasional berjalan sesuai rencana dan tidak menghambat proses produksi.
Baca juga : 10 Tips Memilih Training dan Sertifikasi Teknis INSTRUMENTASI, Ini Rekomendasi yang Kompeten
2. Membaca dan Menginterpretasikan Instrument Drawing
Kemampuan untuk membaca dan menginterpretasikan instrument drawing adalah keahlian yang sangat penting bagi seorang pengawas instrumentasi. Drawing seperti P&ID (Piping and Instrumentation Diagram) memberikan panduan visual mengenai letak dan fungsi setiap perangkat instrumentasi dalam suatu sistem. Ini mencakup informasi tentang pipa, katup, sensor, dan perangkat kontrol lainnya yang digunakan untuk mengendalikan proses industri.
Pengawas harus bisa memahami diagram tersebut untuk memastikan bahwa perangkat yang dipasang sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Dalam kasus di mana terjadi kerusakan atau perubahan konfigurasi peralatan, kemampuan membaca drawing ini membantu pengawas dalam melakukan analisis, troubleshooting, dan perencanaan pemeliharaan.
3. Menerapkan K3LL (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan)
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan prioritas dalam semua industri, dan penerapan K3LL (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan) adalah tanggung jawab utama pengawas instrumentasi. Pengawas bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua kegiatan terkait instrumentasi dilakukan dengan mematuhi standar keselamatan yang berlaku.
Ini termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, memastikan area kerja bebas dari risiko bahaya, serta melakukan pengawasan terhadap prosedur operasional yang aman. Pengawas juga bertanggung jawab untuk mengedukasi timnya mengenai bahaya kerja terkait peralatan instrumentasi dan langkah-langkah yang harus diambil untuk menghindari kecelakaan atau kerusakan lingkungan.
Baca juga : 7 Peralatan Wajib di Fasilitas Produksi Migas: Menjamin Keamanan dan Efisiensi Operasional
4. Menggunakan Alat Bantu Instrumentasi
Pengawas instrumentasi harus menguasai penggunaan berbagai alat bantu yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan, pengujian, dan pemeliharaan peralatan instrumentasi. Alat bantu ini mencakup:
- Kalibrator: Digunakan untuk memastikan bahwa sensor dan transmitter berfungsi dengan baik dan memberikan hasil pengukuran yang akurat.
- Multimeter: Alat ini digunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan resistansi dalam rangka mendeteksi masalah pada rangkaian listrik yang terhubung dengan perangkat instrumentasi.
- Pressure gauge tester: Untuk memastikan bahwa pengukur tekanan bekerja dengan benar.
- Flow meter tester: Untuk menguji akurasi alat pengukur aliran fluida.
Kemampuan menggunakan alat bantu ini sangat penting bagi pengawas dalam melakukan pemeliharaan rutin, troubleshooting, dan kalibrasi peralatan instrumentasi.
5. Memasang dan Mengoperasikan Alat Ukur Instrumentasi
Pengawas instrumentasi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pemasangan alat ukur instrumentasi dilakukan dengan benar. Pemasangan yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa peralatan dapat memberikan data yang akurat dan berfungsi sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Selain memasang, pengawas juga harus memahami cara mengoperasikan alat ukur, seperti sensor, transmitter, control valve, dan alat ukur lainnya. Pengawas harus memastikan bahwa alat-alat ini terhubung dengan benar ke sistem kontrol otomatis (seperti PLC dan DCS) dan bekerja secara sinkron untuk mengendalikan proses industri.
6. Merawat Peralatan Instrumentasi, Termasuk Melakukan Preventive Maintenance
Salah satu tugas penting pengawas instrumentasi adalah melakukan pemeliharaan rutin atau preventive maintenance pada peralatan instrumentasi. Pemeliharaan preventif ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki potensi masalah sebelum terjadi kerusakan yang lebih serius.
Pengawas harus memastikan bahwa setiap peralatan dicek secara berkala, dibersihkan, dan diperbaiki sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dengan melakukan preventive maintenance, pengawas dapat memperpanjang umur peralatan, mengurangi downtime, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Baca juga : 13 Tips Pemeliharaan Peralatan Migas untuk Kinerja Optimal
7. Melakukan Kalibrasi pada Berbagai Peralatan Instrumentasi
Kalibrasi adalah proses penting yang harus dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa peralatan instrumentasi memberikan hasil yang akurat. Pengawas bertanggung jawab untuk melakukan kalibrasi pada berbagai peralatan, termasuk:
- Alat ukur seperti thermometer, flow meter, dan pressure gauge.
- Sensor dan transducer yang digunakan untuk mendeteksi perubahan fisik atau kimia.
- Transmitter yang mengirimkan data dari sensor ke sistem kontrol.
- Input/output controller yang mengatur aliran data antara sistem kontrol dan perangkat lapangan.
- Control valve yang mengatur aliran fluida di dalam pipa.
Kalibrasi yang tepat sangat penting untuk menjaga akurasi data yang digunakan dalam pengendalian proses industri.
8. Membuat Instrument Drawing
Pengawas instrumentasi sering kali diminta untuk membuat atau memperbarui instrument drawing yang menggambarkan konfigurasi perangkat instrumentasi di lapangan. Drawing ini sangat penting untuk mendokumentasikan lokasi, spesifikasi, dan hubungan antara perangkat dalam sistem.
Pembuatan instrument drawing juga penting dalam proyek instalasi baru atau ketika terjadi perubahan pada konfigurasi peralatan. Dengan drawing yang akurat, pengawas dapat memantau dan merencanakan kegiatan pemeliharaan serta troubleshooting dengan lebih efektif.
9. Menganalisa dan Mengatasi Trouble pada Peralatan Instrument Lapangan (Field Device)
Ketika perangkat instrumentasi di lapangan mengalami masalah, pengawas bertanggung jawab untuk melakukan troubleshooting dan mencari solusi yang tepat. Pengawas harus mampu menganalisa penyebab masalah, baik yang berkaitan dengan sensor, transmitter, atau perangkat kontrol lainnya.
Dengan kemampuan troubleshooting yang baik, pengawas dapat meminimalkan downtime dan menjaga kelancaran operasional proses industri. Pengawas juga harus memastikan bahwa setiap masalah yang teridentifikasi diperbaiki dengan cepat dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Baca juga : 20 Contoh Potensi Bahaya di Kilang Migas yang Perlu Dikendalikan
10. Mengoperasikan PLC (Programmable Logic Controller) dan DCS (Distributed Control System)
Dalam industri modern, pengendalian proses sering dilakukan secara otomatis menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) dan DCS (Distributed Control System). Pengawas instrumentasi harus memahami cara kerja dan cara mengoperasikan kedua sistem ini untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik.
Pengawas harus bisa memprogram, memantau, dan melakukan troubleshooting pada PLC dan DCS untuk memastikan bahwa proses industri berjalan secara efisien dan sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan.
11. Mengoperasikan Komputer untuk Keperluan Instrumentasi
Pengawas instrumentasi juga harus terampil dalam menggunakan komputer untuk mengakses perangkat lunak yang digunakan dalam pemantauan dan pengendalian peralatan instrumentasi. Pengawas dapat menggunakan software ini untuk mengelola data, menganalisa performa peralatan, dan melakukan konfigurasi sistem kontrol.
12. Membuat Laporan dan Evaluasi Terkait Pekerjaan Instrumentasi
Pengawas bertanggung jawab untuk membuat laporan yang mencakup hasil pemeliharaan, troubleshooting, dan evaluasi kinerja peralatan instrumentasi. Laporan ini digunakan sebagai acuan untuk pemantauan lebih lanjut dan pengambilan keputusan manajemen terkait tindakan perbaikan atau penggantian peralatan.
Baca juga : 9 Kegiatan Rutin Pengawas K3 Migas di Lapangan Tingkatkan Keselamatan
13. Membina Kerjasama dan Membagi Tugas dalam Tim Instrumentasi
Kemampuan membina kerjasama dan membagi tugas dalam tim sangat penting bagi seorang pengawas. Pengawas harus memastikan bahwa setiap anggota tim bekerja sesuai dengan tanggung jawab masing-masing dan bahwa semua tugas diselesaikan dengan baik.
14. Melakukan Pengawasan Terhadap Kegiatan Pemeliharaan Peralatan Instrumentasi
Pengawas bertanggung jawab untuk mengawasi pemeliharaan yang dilakukan pada peralatan instrumentasi. Mereka harus memastikan bahwa semua kegiatan pemeliharaan dilakukan sesuai dengan jadwal dan prosedur yang telah ditetapkan.
15. Melakukan Evaluasi Sistem Instrumentasi
Evaluasi sistem instrumentasi dilakukan untuk memeriksa apakah peralatan bekerja dengan optimal dan apakah ada masalah yang harus diatasi. Pengawas harus rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja sistem dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga performa alat tetap maksimal.
Baca juga : 15 Rekomendasi Alat Pelindung Diri (APD) untuk Para Pekerja Pengeboran Migas
16. Mengambil Keputusan Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Peralatan Instrumentasi
Berdasarkan hasil pemeriksaan peralatan, pengawas harus dapat mengambil keputusan yang tepat terkait tindakan yang harus dilakukan, apakah perbaikan, kalibrasi ulang, atau penggantian peralatan.
Rekomendasi Program Pelatihan dan Sertifikasi Teknisi Instrumentasi dari Petrotraining
Secara keseluruhan, job desk pengawas instrumentasi mencakup berbagai tugas yang membutuhkan keterampilan teknis tinggi, manajemen tim, dan pengetahuan mendalam tentang sistem instrumentasi. Dengan tanggung jawab yang beragam, pengawas harus memastikan bahwa semua perangkat berfungsi dengan baik, aman, dan sesuai standar yang berlaku, sehingga menjaga kelancaran proses industri dan meminimalkan downtime. Peran pengawas instrumentasi sangat penting dalam menjaga efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan operasional di lingkungan industri.
Program pelatihan dan sertifikasi Teknisi Instrumentasi dari Petrotraining ini dirancang untuk memberikan pengetahuan mendalam dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk menangani dan mengelola sistem instrumentasi dengan efektif.
Dengan materi yang mencakup berbagai aspek teknis serta pengalaman praktis, pelatihan ini sangat ideal bagi mereka yang ingin meningkatkan kualifikasi dan keterampilan mereka dalam bidang instrumentasi.
Jangan lewatkan kesempatan untuk memajukan karier Anda dengan pelatihan yang teruji ini. Daftarkan diri Anda hari ini dan buktikan sendiri manfaatnya dalam memperkuat keahlian Anda di dunia instrumentasi!